Skip to main content

My Passion Is

Berbicara tentang passion, hmm sebenarnya apa sih arti passion itu? Kita mungkin sering mendengarnya, tapi tidak semua dari kita tau apa maknanya. Barusan saya mencari artinya di kamus, ternyata "passion kb. 1 nafsu, keinginan besar. to have a p. for work bernafsu bekerja. 2 kegemaran (for pada)". Lalu, muncullah pertanyaan lain, apa sebenarnya passion saya?

Di usia saya yang sudah berkepala dua, tepatnya duapuluhsatutahun ini -bahkan satu bulan lagi usia saya akan bertambah-, saya masih bertanya-tanya apa sebenarnya passion saya. Mengetahui apa passion dari diri sendiri itu cukup penting, karena nantinya kita bisa lebih menikmati hidup dengan melakukan berbagai hal sesuai dengan passion yang kita milikki.
Setelah dipikir lagi, selama ini saya tidak pernah terlalu suka terhadap suatu hal, rasanya biasa-biasa saja. Tapi memang ada kalanya saya merasa kurang nyaman dalam melakukan sesuatu, seperti menggambar misalnya. Dari jaman sekolah dulu saya paling tidak suka pelajaran seni. Rasanya sulit sekali untuk menggerakkan tangan dan melukiskan gambar-gambar indah di selembar kertas. Saya lebih memilih untuk menulis. Menulis apapun itu, menulis di diary, tumblr, blog, livejournal, di notepad laptop atau menulis sms. Mungkinkah itu passion saya?

Dan yang pasti, salah satu passion saya mungkin di bidang matematika. Bidang yang sampai saat ini masih saya tekuni. Entahlah, walau kadang bosan melihat angka-angka dan hitungan-hitungan, tetapi rasa saat saya mengerjakan soal matematika tidak lebih menakutkan daripada ketika saya disuruh menggambar bebas pada selembar kanvas.

Comments

Popular posts from this blog

Introvert?

Udah lama gue pengen nulis disini, tapi selalu terhalang oleh berbagai hal. Dan akhirnya sore ini, gue menyempatkan diri untuk nulis disini (btw gue masih diem di meja kerja nih, padahal yang lain udah pulang dari beberapa jam yang lalu). Guys, akhir-akhir ini gue makin menyadari kalau gue itu orangnya introvert. Oke, ini emang random banget gue ngebahas hal ini, tapi gimana ya gue lagi pengen aja ngebahas ini.  Udah cukup lama gue baca perbedaan antara orang yang introvert dan ekstrovert, dan semakin banyak gue baca semakin gue sadar kalau gue itu emang introvert. Terus apa masalahnya? Hmm, sebenernya ngga apa-apa sih, cuma kadang ngga banyak orang yang bisa memahami gue.

Isu dan Permasalahan Remaja serta Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A.   LATAR BELAKANG Remaja seringkali dianggap sebagai kelompok yang “aneh”, karena dalam kehidupannya kelompok ini sering menganut kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berbeda atau bertentangan dengan kaidah-kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa terutama orang tuanya.  Dilihat dari demensi usia dan perkembangannya, nampak bahwa kelompok ini tergolong pada kelompok “tradisional” (masa peralihan) dalam pengertian remaja merupakan decade yang bersifat sementara yaitu rentang waktu antara usia anak-anak dengan usia dewasa, sehingga bisa dipahami bahwa pada setiap periode transisi selalu ada gejolak dan badai yang menyertai perubahan.  Dan masa transisi ini pulalah yang mengakibatkan remaja setelah mengalami gejolak dalam mencari identitasnya, meskipun gejolak pada setiap remaja memiliki kuantitas dan kualitas yang berbeda. Perkembangan kepribadian seseorang termasuk remaja merupakan hasil hubungan dan pengaruh timbal balik secara terus me...

TEORI PEMECAHAN MASALAH POLYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Sekilas Tentang Kehidupan George Polya (Bapak Problem Solving) Polya layak disebut matematikawan paling berpengaruh pada abad 20. Riset mendasar yang dilakukan pada bidang analisis kompleks, fisika matematikal, teori probabilitas, geometri dan kombinatorik banyak memberi sumbangsih bagi perkembangan matematika. Sebagai seorang guru yang piawai, minat mengajar dan antusiasme tinggi tidak pernah hilang sampai akhir hayatnya. Semasa di Zurich-pun, karya-karya di bidang matematika sangat beragam dan produktif. Tahun 1918, mengarang makalah tentang deret, teori bilangan, sistem voting dan kombinatorik. Tahun berikutnya, menambah dengan topik-topik seperti astronomi dan probabilitas. Meskipun pikiran sepenuhnya ditumpahkan untuk topik-topik di atas, namun Polya mampu membuat hasil mengesankan pada fungsi-fungsi integral. Tahun 1933, Polya kembali mendapatkan Rockefeller Fellowship dan kali ini dia pergi ke Princeton. Saat di Amerika, Polya diundang oleh Blichfeldt untuk mengunjung...