Skip to main content

Selamat Ulang Tahun, Lelakiku ...

“Selamat ulang enam Agustus. Baru dua dari dua puluh enam kali di hidupmu aku mengucapkan itu, dan nanti akan ada enam Agustus yang keseribu kalinya.”


Mungkin aku bukanlah sosok romantis yang memberimu kue dan lilin di hari ulang tahunmu. Aku juga bukan gadis manis yang datang di depan rumahmu tepat pukul 00.00 dan menyanyikan lagu “Happy Birthday”. Atau aku dengan diam-diam menyimpan sekotak kado di atas meja kerjamu. Aku tidak seromantis itu untuk memikirkan ide apa yang bisa aku lakukan untuk berpura-pura marah padamu kemudian berkata “Surprise, selamat ulang tahun ya!”. Atau mungkin meminta bantuan keluarga, saudara bahkan sahabatmu untuk memberimu ucapan selamat itu. Jika itu adalah sebuah standar keromantisan, maaf berarti aku tidak seromantis itu L

Mungkin aku terlalu biasa, tidak seperti orang lain. Lebih memilih untuk menunjukkan padamu bahwa aku ingat kamu akan segera bertambah usia dalam waktu dekat. Aku lebih suka bertanya padamu tentang kado apa yang kamu inginkan dan kamu butuhkan saat ini. Membuat rencana tentang apa yang akan kita lakukan untuk menghabiskan waktu bersama di hari ulang tahunmu. Jalan-jalan di mall kah atau berenang di pantai? Huft, ternyata aku sedatar itu ya?

Tapi bagaimanapun cara yang kulakukan untuk mengucapkan selamat padamu, ada satu hal yang pasti yaitu aku selalu mendoakan untuk kebaikanmu. Semoga panjang umur dan diberikan sisa umur yang berkah. Makin rajin ibadah dan tambah soleh. Sehat selalu, dijaga pola makannya, jauh-jauh dulu dari air es ya. Tambah sabar menghadapi aku yang kadang menyebalkan ini. Tidak sedikit kita bertengkar untuk beberapa hal yang memang akulah penyebabnya. Aku yang si ratu bete dan sering tiba-tiba cemberut untuk hal yang kadang aku pun tak tahu alasannya. Huft, maaf ya kadang wanita memang seperti itu, hmm aku sih lebih tepatnya. Terima kasih untuk selalu ada dan akan terus ada di setiap hari-hariku.

Semoga segala hal yang sedang kita jalani berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Wajar memang bila ada perbedaan pendapat antara kita, tapi satu hal yang harus selalu kita ingat, harus ada salah satu dari kita yang tetap tenang dan mengalah. Semoga selalu bisa seperti itu ya. Terima kasih untuk selalu mengerti di setiap keadaan yang aku alami. Berusaha membuatku tersenyum di saat hari-hari kadang terasa melelahkan. Terima kasih untuk setia yang ada untukku. Walau sekali waktu aku pernah menjadi se-pencemburu itu. Cukup jelaskan  padaku dan semua akan baik-baik saja. Semoga ke depannya kita bisa lebih dewasa dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang ada. Jangan sering-sering ngambek ya, nanti aku bisa sedih dibuatnya L

Selamat ulang tahun, lelakiku. Jangan pernah lelah mengingatkanku bahwa kamu mencintaiku ya, karena aku pelupa.

Comments

Popular posts from this blog

Isu dan Permasalahan Remaja serta Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A.   LATAR BELAKANG Remaja seringkali dianggap sebagai kelompok yang “aneh”, karena dalam kehidupannya kelompok ini sering menganut kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berbeda atau bertentangan dengan kaidah-kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa terutama orang tuanya.  Dilihat dari demensi usia dan perkembangannya, nampak bahwa kelompok ini tergolong pada kelompok “tradisional” (masa peralihan) dalam pengertian remaja merupakan decade yang bersifat sementara yaitu rentang waktu antara usia anak-anak dengan usia dewasa, sehingga bisa dipahami bahwa pada setiap periode transisi selalu ada gejolak dan badai yang menyertai perubahan.  Dan masa transisi ini pulalah yang mengakibatkan remaja setelah mengalami gejolak dalam mencari identitasnya, meskipun gejolak pada setiap remaja memiliki kuantitas dan kualitas yang berbeda. Perkembangan kepribadian seseorang termasuk remaja merupakan hasil hubungan dan pengaruh timbal balik secara terus menerus antara p

Contoh Makalah Global Warming

BAB I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Masalah Pemanasan global adalah naiknya suhu permukaan bumi sebagai akibat naiknya intensitas Efek Rumah Kaca(ERK).  Akibat adanya ERK tersebut, suhu di permukaan bumi naik.  Pengaruhnya, suhu bumi menjadi nyaman bagi kehidupan manusia.  Maka, seandainya tidak ada ERK, suhu rata – rata bumi akan – 18⁰C.  Suhu itu terlalu dingin bagi kehidupan manusia.  Dengan adanya ERK, suhu rata – rata bumi menjadi 34⁰C lebih tinggi, yaitu menjadi 15⁰C.  Jadi, ERK membuat suhu bumi sesuai dengan kehidupan manusia. Namun, dengan adanya  revolusi industry di negara – negara maju pada pertengahan tahun 1880-an, telah meningkatkan penggunaan sumber energy berasal dari bahan bakar fosil (BBF), seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, sehingga menghasilkan berbagai emisi ke udara.  Maka terjadi peningkatan emisi GRK dari karbondioksida (CO 2 ), metana (CH 4 ) dan nitrous oksida (N 2 O) yang tajam.  Akibatnya, atmosfer bumi diselimuti gas rumah kaca t

PEMERINTAHAN GUSDUR DAN TRANSISI DEMOKRASI DI INDONESIA

Pendahuluan Sangat luar biasa perhelatan politik di Indonesia, ketika dihadapkan pada suksesi kepemimpinan. Sejak berdirinya republik tahun 1945 sampai saat ini, terhitung lamanya kemerdekaan sudah mencapai 57 tahun, bila dirata-ratakan priodisasi pemerintahan selam lima tahun, maka menurut logika sehat akan terjadi suksesi kepemimpinan dengan melahirkan minimalnya 11 pemimpin nasional alias presiden. Namun pada tataran relitas sungguh sangat ironis, selama kurun waktu 54 tahun bangsa yang besar ini hanya dipimpin oleh 2 orang presiden. Presiden yang pertama medapat julukan the founding father dengan memimpin bangsa selama 22 tahun dan presiden kedua yang mendapat anugran bapak pembangunan yang memimpin bangsa selama 32 tahun. Sisa priodisasi kepemimpinan nasional selama 3 tahun terakhir dilakukan tiga kali suksesi kepemimpinan, dengan melahirkan 3 orang presiden. Kondisi semacam ini mencerminkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki karakter tersendiri dalam mengur