Skip to main content

Hatiku Mencoba Berbalik Arah

"Nanti, ketika dia yang kamu kejar selama ini tak bisa kamu raih, akankah kamu berbalik arah pada dia yang selama ini mengejarmu? Akankah? Semudah itukah?"

Kamu selalu berpikir bahwa kamulah orang yang paling menyedihkan. Kamulah orang yang paling pantas untuk dikasihani. Kamulah orang yang paling sering terabaikan. Kamu bilang, "Aku memang tidak pantas dicintai. Setiap orang yang aku cintai tidak pernah membalas perasaanku. Cintaku selalu bertepuk sebelah tangan. Menyedihkan sekali, bukan? Apa susahnya sih dia menanggapi perhatianku sedikit saja. Tidak dingin seperti itu. Apa susahnya sih mencoba untuk mencintai aku, lama-lama kan juga akan terbiasa. Memang masih kurang ya perhatian yang selama ini aku tunjukkan? Memang aku pernah membuat salah apa sampai-sampai dia membuat jarak sejauh itu? "

Tapi pernahkah
kamu berpikir tentang hal ini. Bahwa ada seseorang di luar sana yang mungkin merasakan hal sama sepertimu. Dan bagaimana perasaanmu saat kamu tau bahwa kamulah penyebab semua hal itu? Coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan tadi sendiri.

"Bukan apa-apa, aku rasa memang sudah cukup membalas perhatianmu seperti itu saja. Hatiku tidak memaksaku untuk melakukan yang lebih.  Mencintai itu tidak pernah bisa dipaksa, perasaan itu tidak bisa diatur.  Kamu baik, kamu memang tidak pernah berbuat suatu kesalahanpun padaku, tapi hatiku belum bisa mencoba.  Dan maaf, jarak yang kubuat ini hanya agar kamu tidak terlalu terbiasa dengan aku nantinya.  Aku tidak ingin menjadi pemberi harapan yang semu."

Sekarang, kamu tau kan rasanya? Mau mencoba berbalik arah? Tetap ingat ya, setiap orang pasti pernah mengagumi dan dikagumi meski hanya secara diam-diam.

Comments

Popular posts from this blog

Introvert?

Udah lama gue pengen nulis disini, tapi selalu terhalang oleh berbagai hal. Dan akhirnya sore ini, gue menyempatkan diri untuk nulis disini (btw gue masih diem di meja kerja nih, padahal yang lain udah pulang dari beberapa jam yang lalu). Guys, akhir-akhir ini gue makin menyadari kalau gue itu orangnya introvert. Oke, ini emang random banget gue ngebahas hal ini, tapi gimana ya gue lagi pengen aja ngebahas ini.  Udah cukup lama gue baca perbedaan antara orang yang introvert dan ekstrovert, dan semakin banyak gue baca semakin gue sadar kalau gue itu emang introvert. Terus apa masalahnya? Hmm, sebenernya ngga apa-apa sih, cuma kadang ngga banyak orang yang bisa memahami gue.

Isu dan Permasalahan Remaja serta Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A.   LATAR BELAKANG Remaja seringkali dianggap sebagai kelompok yang “aneh”, karena dalam kehidupannya kelompok ini sering menganut kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berbeda atau bertentangan dengan kaidah-kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa terutama orang tuanya.  Dilihat dari demensi usia dan perkembangannya, nampak bahwa kelompok ini tergolong pada kelompok “tradisional” (masa peralihan) dalam pengertian remaja merupakan decade yang bersifat sementara yaitu rentang waktu antara usia anak-anak dengan usia dewasa, sehingga bisa dipahami bahwa pada setiap periode transisi selalu ada gejolak dan badai yang menyertai perubahan.  Dan masa transisi ini pulalah yang mengakibatkan remaja setelah mengalami gejolak dalam mencari identitasnya, meskipun gejolak pada setiap remaja memiliki kuantitas dan kualitas yang berbeda. Perkembangan kepribadian seseorang termasuk remaja merupakan hasil hubungan dan pengaruh timbal balik secara terus me...

TEORI PEMECAHAN MASALAH POLYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Sekilas Tentang Kehidupan George Polya (Bapak Problem Solving) Polya layak disebut matematikawan paling berpengaruh pada abad 20. Riset mendasar yang dilakukan pada bidang analisis kompleks, fisika matematikal, teori probabilitas, geometri dan kombinatorik banyak memberi sumbangsih bagi perkembangan matematika. Sebagai seorang guru yang piawai, minat mengajar dan antusiasme tinggi tidak pernah hilang sampai akhir hayatnya. Semasa di Zurich-pun, karya-karya di bidang matematika sangat beragam dan produktif. Tahun 1918, mengarang makalah tentang deret, teori bilangan, sistem voting dan kombinatorik. Tahun berikutnya, menambah dengan topik-topik seperti astronomi dan probabilitas. Meskipun pikiran sepenuhnya ditumpahkan untuk topik-topik di atas, namun Polya mampu membuat hasil mengesankan pada fungsi-fungsi integral. Tahun 1933, Polya kembali mendapatkan Rockefeller Fellowship dan kali ini dia pergi ke Princeton. Saat di Amerika, Polya diundang oleh Blichfeldt untuk mengunjung...