Skip to main content

A Dreamer

I am a dreamer. Yes, an illusionist.

Aku selalu berkhayal ketika kamu dengan sengaja membuka blog ini dan membacanya kata demi kata, serta makna demi makna.  Hanya karena kamu sebegitu ingin taunya segala tentang aku, tentang hidupku. [Bukan karena kamu dengan tak sengaja menemukannya di situs pencarian Google].

Aku memang pemimpi. Selalu membayangkan kamu yang memang secara diam-diam telah menguntitku  sejak lama. Kamu memperhatikan setiap detail tanda-tanda keberadaanku di Twitter atau Facebook.  Kamu yang menungguku muncul disana dengan harap-harap cemas, kamu yang menjadikan alamat profilku sebagai bookmark yang selalu dikunjungi. Dan karena didorong sikap keingintauanmu itu, kamu mencari-cari sesuatu yang baru di profile Facebook ku, lalu kamu pun menemukan alamat ini disana. Ya, aku dengan sengaja menaruhnya sembunyi-sembunyi disana, seminggu yang lalu. Agar kamu mencarinya, lalu menemukannya, kemudian
membacanya.
Hmm, akulah wanita yang penuh dengan imajinasi.  Saat kulihat daftar visitors di blog ini bertambah dalam seminggu belakangan, langsung saja aku pikir kamulah yang setia mengunjunginya, menantikanku menulis sesuatu tentang kamu lagi, membuatmu semakin berpikir tentang aku, dan kecanduan untuk kembali membacanya lagi dan lagi, lalu kamu berusaha memposisikan setiap kata 'kamu' disini memang benar-benar kamu.

Ah, kamu. Aku yakin itu memang kamu. Coba malam ini kamu hadir di mimpiku, biar aku makin yakin kalau kamu memang ada.  

Comments

Popular posts from this blog

Isu dan Permasalahan Remaja serta Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A.   LATAR BELAKANG Remaja seringkali dianggap sebagai kelompok yang “aneh”, karena dalam kehidupannya kelompok ini sering menganut kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berbeda atau bertentangan dengan kaidah-kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa terutama orang tuanya.  Dilihat dari demensi usia dan perkembangannya, nampak bahwa kelompok ini tergolong pada kelompok “tradisional” (masa peralihan) dalam pengertian remaja merupakan decade yang bersifat sementara yaitu rentang waktu antara usia anak-anak dengan usia dewasa, sehingga bisa dipahami bahwa pada setiap periode transisi selalu ada gejolak dan badai yang menyertai perubahan.  Dan masa transisi ini pulalah yang mengakibatkan remaja setelah mengalami gejolak dalam mencari identitasnya, meskipun gejolak pada setiap remaja memiliki kuantitas dan kualitas yang berbeda. Perkembangan kepribadian seseorang termasuk remaja merupakan hasil hubungan dan pengaruh timbal balik secara terus menerus antara p

Contoh Makalah Global Warming

BAB I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Masalah Pemanasan global adalah naiknya suhu permukaan bumi sebagai akibat naiknya intensitas Efek Rumah Kaca(ERK).  Akibat adanya ERK tersebut, suhu di permukaan bumi naik.  Pengaruhnya, suhu bumi menjadi nyaman bagi kehidupan manusia.  Maka, seandainya tidak ada ERK, suhu rata – rata bumi akan – 18⁰C.  Suhu itu terlalu dingin bagi kehidupan manusia.  Dengan adanya ERK, suhu rata – rata bumi menjadi 34⁰C lebih tinggi, yaitu menjadi 15⁰C.  Jadi, ERK membuat suhu bumi sesuai dengan kehidupan manusia. Namun, dengan adanya  revolusi industry di negara – negara maju pada pertengahan tahun 1880-an, telah meningkatkan penggunaan sumber energy berasal dari bahan bakar fosil (BBF), seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, sehingga menghasilkan berbagai emisi ke udara.  Maka terjadi peningkatan emisi GRK dari karbondioksida (CO 2 ), metana (CH 4 ) dan nitrous oksida (N 2 O) yang tajam.  Akibatnya, atmosfer bumi diselimuti gas rumah kaca t

PEMERINTAHAN GUSDUR DAN TRANSISI DEMOKRASI DI INDONESIA

Pendahuluan Sangat luar biasa perhelatan politik di Indonesia, ketika dihadapkan pada suksesi kepemimpinan. Sejak berdirinya republik tahun 1945 sampai saat ini, terhitung lamanya kemerdekaan sudah mencapai 57 tahun, bila dirata-ratakan priodisasi pemerintahan selam lima tahun, maka menurut logika sehat akan terjadi suksesi kepemimpinan dengan melahirkan minimalnya 11 pemimpin nasional alias presiden. Namun pada tataran relitas sungguh sangat ironis, selama kurun waktu 54 tahun bangsa yang besar ini hanya dipimpin oleh 2 orang presiden. Presiden yang pertama medapat julukan the founding father dengan memimpin bangsa selama 22 tahun dan presiden kedua yang mendapat anugran bapak pembangunan yang memimpin bangsa selama 32 tahun. Sisa priodisasi kepemimpinan nasional selama 3 tahun terakhir dilakukan tiga kali suksesi kepemimpinan, dengan melahirkan 3 orang presiden. Kondisi semacam ini mencerminkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki karakter tersendiri dalam mengur