Hujan itu adalah hujan milik bulan Januari. Butir-butirnya kecil, tetapi jatuh di tanah pegunungan secara tak beraturan. Refleks, tubuhku menggigil dan tanganku membeku. Udara dataran tinggi yang memang sudah tak wajar itu, ditambah dengan nuansa hujan yang jatuh perlahan, membuat tubuhku tak dapat menahannya. Dan dia ada disana. Dia melihatku kedinginan. Dia memperhatikan tanganku yang berusaha mencari tempat persembunyian. Dia mendapati bibirku yang seolah kesulitan lagi untuk berkata-kata.